Pada Goa Cemara ditemukan tukik jenis Lekang dengan kondisi yang tidak biasa, tukik tersebut berwarna putih pucat yang berbeda dengan kebanyakan spesies lainnya. Awalnya banyak yang menduga bahwa tukik ini mengalami Albino, namun kondisi ini berbeda dengan albino, Albino pada hewan menyebabkan hewan tersebut memiliki beberapa pigmen dan dengan demikian, albino dianggap sebagai suatu kondisi herediter, yang ditandai dengan ketiadaan melanin, khususnya di mata, kulit, rambut, sisik, bulu atau kutikula.
Sementara pada tukik ini hanya memiliki perbedaan warna yang tidak merata namun pada bagian mata masih mempertahankan pigemen aslinya. Sehingga dapat disimpulkan tukik ini menderita Leukisme. Leukisme sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi yang menyebabkan hewan kekurangan beberapa atau hampir semua pigmen.
Hewan yang memiliki kelainan itu akan memiliki tingkat warna putih yang tak rata, pucat di bagian tubuh mereka, baik itu kulit, rambut, bulu, sisik atau kutikula. Sehingga, hewan tak sepenuhnya berwarna putih. Beberapa bagian, seperti mata masih mempertahankan pigmen aslinya.
Kondisi seperti ini sebenarnya sangatlah jarang didapati pada penyu ataupun tukik, namun warna putih pada bagian karapas, plastron, dan tungkai sangatlah membahayakan untuk kelangsungan hidup penyu tersebut. Dengan warna gelap alami yang dimiliki oleh penyu lekang membantunya untuk berkamuflase ketika ada predator, apabila penyu berwarna terang atau putih akan membuatnya semakin menonjol dan mudah dimangsa predator.
Sementara penyu dengan kondisi normal saja banyak data penelitian yang memperlihatkan hanya 1 dari 1.000 penyu yang bisa bertahan hidup sampai dewasa.